Paragraf adalah bagian suatu karangan yang mengandung satu kalimat utama
dan beberapa kalimat penjelas.Bedasarkan letak kalimat utama dan
penjelasnya paragraf dibagi menjadi paragraf deduktif dan paragraf
induktif.
Pengertian paragraf deduktif
Paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang kalimat utamanya berada di
awal paragraf, kemudian diikuti kalimat kalimat penjelas.
Contoh paragraf deduktif :
Contoh 1
Pemuda warga desa Teluk Pucung memutuskan melaksanakan jam belajar
masyarakat dengan tertib. Sebelumnya, banyak anak sekolah yang dibiarkan
di luar rumah, dan hanya duduk duduk di pinggir jalan pada saat jam jam
belajar. Para pemuda mulai mendatangi orang tua dan memberi pengertian
pentingnya belajar bagi anak anak mereka. Apabila warga menemukan
anak-anak mereka sedang kumpul - kumpul di pinggir jalan pada saat jam
belajar, mereka akan diperingatkan dan diajak untuk belajar bersama. Jam
belajar masyarakat dimulai pukul18.00 sampai pukul 20.00.Kalimat utama
dalam paragraf di atas adalah kalimat yang pertama yaitu , Pemuda warga
desa tenteram memutuskan melaksanakan jam belajar masyarakat dengan
tertib.
1. Silogisme Kategorial
Silogisme yang terdiiri dari tiga proposisi (premis) kategoris.
Contoh :
- Semua pemain futsal adalah atlit. Adit adalah pemain ipc pelindo. Adit adalah seorang atlit futsal yang bermain di ipc Pelindo.
2. Silogisme hipotetik
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Contoh :
- Apabila sangat lapar saya makan nasi (mayor). Sekarang saya sangat lapar lapar (minor). Saya lapar makan nasi (konklusi).
3. Silogisme alternatifYang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Contoh :
- Apabila sangat lapar saya makan nasi (mayor). Sekarang saya sangat lapar lapar (minor). Saya lapar makan nasi (konklusi).
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh :
- Andre tinggal di bekasi atau Malang. Andre tinggal di Malang. Jadi, dimas tidak tinggal di Bekasi
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Contoh:
- Yodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha keras dalam belajar. Yodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak mendapatkan peringkat satu.
Paragraf Induktif
adalah paragraf yang diawali dengan kalimat yang berisi penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat utama. berikut 3 jenis kalimat induktif :
1. Pola Generalisasi merupakan pola paragraf yang
bersifat mengembangkan kalimat (peristiwa) khusus dengan hasil berupa
kesimpulan yang memiliki sifat lebih umum.
Contoh paragraf induktif pola generalisasi:
Setelah hasil ujian farmakologi mahasiswa farmasi semester dua dibagikan, ternyata Andi, Budi, Chandra dan Dony mendapatkan nilai sembilan. Mahasiswa lain hanya kebanyakan hanya mendapat nilai delapan. Hanya satu orang yang tidak mendapatkan nilai karena sedang sakit ketika ujian berlangsung. Maka dari itu, bisa kita simpulkan bahwa mahasiswa farmasi semester dua cukup memahami terhadap mata kuliah farmakologi.
2. Pola Analogi merupakan pola dalam menyusun paragraf untuk memperbandingkan dua objek yang bersifat kurang lebih sama. Pola analogi ini beranggapan jika memiliki persamaan pada sisi tertentu, tentu juga akan ada persamaan lain di sisi lainnya.
Contoh paragraf induktif pola Analogi:
Alam raya yang kita ketahui beroperasi dengan teratur, sama halnya dengan sebuah mesin. Bintang, planet dan satelitnya serta jutaan benda langit lainnya berorbit dengan teratur dalam keteraturan, seperti roda mesin yang berputar dengan teratur. Mesin yang presisi tersebut dibuat oleh manusia. Tidakkah aneh jika semesta yang luar biasa ini tidak ada penciptanya? Tentu saja ada penciptanya; Sang Maha Pencipta dan Maha Berkuasa; Allah SWT. Mesin yang dibuat dengan penuh harapan tentu si pembuatnya sangat sayang. Begitu pula dengan Allah SWT yang sayang dengan hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa.
3. Pola Hubungan Kausal merupakan pola yang digunakan dalam menyusun suatu paragraf berdasarkan beberapa fakta yang mempunyai hubungan sebab dan akibat (Pola Sebab-Akibat). Misalnya, jika tidur terlalu larut, kita bisa bangun kesiangan untuk ke sekolah. atau Nina mengurus kartu BPJS karena diwajibkan di tempat kerjanya. Dalam pola hubungan kausal, terdapat 3 sebab dan akibat, yakni:
Sebab – Akibat
Peristiwa atau kejadian X mengakibatkan peristiwa atau kejadian Y. Diawali dari peristiwa atau kejadian yang menjadi “sebab” dan diakhiri oleh kesimpulan yang menjadi “akibat”.
Contoh paragraf induktif Pola Hubungan Kausal Sebab-Akibat:
Selama kuliah di jurusan Farmasi, tidak pernah sekalipun Nancy terlihat serius dalam proses perkuliahan. Mungkin karena Nancy beranggapan bahwa dirinya tidak cocok kuliah di Farmasi karena lebih menyukai ilmu politik. Akibatnya, prestasi dan nilainya kurang memuaskan di semua mata kuliah farmasi.
Setelah hasil ujian farmakologi mahasiswa farmasi semester dua dibagikan, ternyata Andi, Budi, Chandra dan Dony mendapatkan nilai sembilan. Mahasiswa lain hanya kebanyakan hanya mendapat nilai delapan. Hanya satu orang yang tidak mendapatkan nilai karena sedang sakit ketika ujian berlangsung. Maka dari itu, bisa kita simpulkan bahwa mahasiswa farmasi semester dua cukup memahami terhadap mata kuliah farmakologi.
2. Pola Analogi merupakan pola dalam menyusun paragraf untuk memperbandingkan dua objek yang bersifat kurang lebih sama. Pola analogi ini beranggapan jika memiliki persamaan pada sisi tertentu, tentu juga akan ada persamaan lain di sisi lainnya.
Contoh paragraf induktif pola Analogi:
Alam raya yang kita ketahui beroperasi dengan teratur, sama halnya dengan sebuah mesin. Bintang, planet dan satelitnya serta jutaan benda langit lainnya berorbit dengan teratur dalam keteraturan, seperti roda mesin yang berputar dengan teratur. Mesin yang presisi tersebut dibuat oleh manusia. Tidakkah aneh jika semesta yang luar biasa ini tidak ada penciptanya? Tentu saja ada penciptanya; Sang Maha Pencipta dan Maha Berkuasa; Allah SWT. Mesin yang dibuat dengan penuh harapan tentu si pembuatnya sangat sayang. Begitu pula dengan Allah SWT yang sayang dengan hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa.
3. Pola Hubungan Kausal merupakan pola yang digunakan dalam menyusun suatu paragraf berdasarkan beberapa fakta yang mempunyai hubungan sebab dan akibat (Pola Sebab-Akibat). Misalnya, jika tidur terlalu larut, kita bisa bangun kesiangan untuk ke sekolah. atau Nina mengurus kartu BPJS karena diwajibkan di tempat kerjanya. Dalam pola hubungan kausal, terdapat 3 sebab dan akibat, yakni:
Sebab – Akibat
Peristiwa atau kejadian X mengakibatkan peristiwa atau kejadian Y. Diawali dari peristiwa atau kejadian yang menjadi “sebab” dan diakhiri oleh kesimpulan yang menjadi “akibat”.
Contoh paragraf induktif Pola Hubungan Kausal Sebab-Akibat:
Selama kuliah di jurusan Farmasi, tidak pernah sekalipun Nancy terlihat serius dalam proses perkuliahan. Mungkin karena Nancy beranggapan bahwa dirinya tidak cocok kuliah di Farmasi karena lebih menyukai ilmu politik. Akibatnya, prestasi dan nilainya kurang memuaskan di semua mata kuliah farmasi.
daftar pustakan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar