1. Definisi Telematika dan Pemanfaatan Telematika
Definisi
Telematika berasal dari bahasa perancis “Telematique” yang merujuk pada
bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Teknologi Informasi
merujuk pada sarana prasarana, sistem dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan,
pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang
bermakna.
Para praktisi menyatakan bahwa “Telematics“ adalah singkatan dari
“Telecommunication” and “informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing
and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology”
yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan
teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu (konvergensi). Semula
media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi
komunikasi pada saat itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi
ternyata juga menghindarkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika
kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara telekomunikasi, media dan
informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.
Konvergensi Telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan
teknologi digital atau “The Net”.
Dalam perkembangannya istilah “media” dalam Telematika
berkembang menjadi wacana “multimedia”. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat,
karena istilah “multimedia” semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk
mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambigus jika istilah Telematika
dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika
(http://law.ui.ac.ic/lama/telematika/index.htm).
Menurut instruksi presiden RI no.6 tahun 2001 tentang kerangka kebijakan
perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia didapat pengertian telematika
sebagai berikut : “……. Telekomunikasi, media dan informatika atau disingkat sebagai
teknologi telematika…”. (http://www.indonesia.go.id/id/produk_uu/isi/inpres2001/ip%206-
2001%20lamp.html).
Alfin Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika, kini
populer dengan nama telematika (Yuliar,2007). Menurut Yusuf Hadi Miarso (2007)
telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan
pemrosesan data dengan sistem binary (digital). Telekomunikasi adalah sistem hubungan
jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel (gelombang suara,
elektromagnetik, dan cahaya). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang
bermakna dengan sistem binary (digital). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT =
Information and Communication Technology) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud
memperluas pengertian telematika.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Telematika merupakan konvergensi antara teknologi
Telekomunikasi , Media dan Informatika yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data
dengan sistem binary / digital.
Pemanfaatan
* Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi
* Perubahan (kemajuan) dalam teknologi telematika telah mentransformasikan pola ekonomi, pola hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan
* Pemanfaatan internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi kebutuhan
* Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis
* Pemanfaatan internet dalam e-Health, e-Education, dan lain-lain secara nyata telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat
* Pengaruh lebih jauh perkembangan telematika berimplikasi pada transformasi pola ekonomi yang semula berorientasi pada “Supplier” kearah “Konsumen”.
* Konsumen secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif
* Perkembangan telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah, dari semula bersifat memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah menjadi penentu kebijakan, pemberi regulasi, pemantau dan pendorong perkembangan sektor industri.
Namun selain itu ada juga pemanfaatan telematika dalam contoh yang lainnya yang lebih jelas dalam penjabarannya, seperti yang ada dibawah ini :
• E-Government
E-government digunakan untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Contoh riil dari program e-government ini adalah adanya badan yang secara khusus mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia. Salah satu target dari tim ini adalah pelaksanaan sistem pemerintahan secara online dalam bentuk situs di internet. Sehingga dengan adanya situs ini, pemerintah dapat menjalankan fungsinya via internet dan memberikan pelayanan yang transparan serta mudah diakses oleh masyarakat luas.
• E-Commerce
Prinsip dasar dari e-commerce adalah proses jual beli yang dilakukan secara elektronik melalui internet. Proses jual beli yang dimaksud meliputi pemasangan iklan, melakukan pemesanan barang, melakukan pembayaran, sampai mengirim dokumen klaim. Karena e-commerce dapat diakses secara luas di seluruh dunia, maka proses jual beli pun terasa mudah sebab sudah tidak bergantung pada ruang dan waktu. Siapapun dapat membeli barang yang dijual di negara manapun dan kapanpun.
• E-Learning
E-learning merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya web bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur dan gender. Selain 3 bentuk telematika diatas, masih banyak lagi bentuk lainnya yang juga berkembang dengan pesat seperti e-research dan e-medicine. Bentuk telematika yang bukan web dapat dilihat dari penggunaan GPS, teleconference dan sistem 3G yang banyak dikembangkan pada telepon selular.
2. Perkembangan Telematika Di Indonesia
Ragam bentuk telematika yang dipaparkan tidak terlepas dari
perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika
mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat[17]. Pertama
adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun
1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang
terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977,
pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru,
melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi.
Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada
tahun 1978 olehwarga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi[18].
Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia
tidak cukupmengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan.
Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional,
stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun
penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan
perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada
pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet
diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National
Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada
pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet[19].
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana
kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada
tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos
Lukuhay, yang mengembangkan perangkat "pesan" berbasis "unix", "ethernet", pada tahun
1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika
Serikat. Pada tahun- tahun tersebut, istilah "unix", "email", "PC", "modem", "BBS",
"ethernet", masih merupakan kata-kata yang sangat langka[21].
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia
belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an,
teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang
menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar
jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT
(Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya
(Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society -
Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai
penghilang stress dengan milis seperti "JUNK/Batavia". Di kalangan akademis, pernah ada
UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah
menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan
dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul
menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse,
1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS
(Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa
geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR[22].
Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi
dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas
dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan
pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan
pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat
berjalan lancar[23].
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan
masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri
marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu,
setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan
dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an,
terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian
dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke
meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan
dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25]. Dua tahun
keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan
usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI
(Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference,
siaran radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan
yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor
berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas
hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru,
dan juga dilanjutkan mulaibergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental
computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita
dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak
mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan
dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait
perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam
kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih
menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip
pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan
mailinglist internet terbesar di Indonesia[26].
3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa
aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan
alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-
kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan,
dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya
kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain,
semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang
saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan
telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal
"top-down" direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000
tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun
2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait
dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector
telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang
kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan
Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya
dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang
canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun
televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan
skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat
diakses dengan mudah, dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa
sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen
terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun
sebelumnya.
Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami
pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet
mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun
2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta[27].
Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia.
Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan
masyarakat tanpa terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara
ataupun non- pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini,
membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan
meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk.
Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya,
dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak
menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat
mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada
lingkungan yang berbeda[29].
3. Trend Telematika Kedepan
Trend Telematika Kedepan
Seiring berkembangnya kemajuan teknologi yang semakin pesat, mengharuskan masyarakat untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi yang telah ada. Mengenai trend ke depan Telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat) di dalam masyrakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.
Ada lima kelompok industry yang berperan besar dalam perkembangan trend telematika ke depan, diantaranya:
1. Infrastruktur Telekomunikasi (biasanya resiko bisnis paling besar)
2. Infrastruktur Internet (biasanya resiko bisnis sedang & rendah)
3. Hosting service (biasanya resiko bisnis rendah)
4. Transaction type service (biasanya resiko bisnis rendah)
5. Content / knowledge producer (biasanya resiko bisnis rendah)
sumber :